4-nama-calon-pemimpin-ibu-kota-baru-nusantara

Jakarta – Pemerintah telah menetapkan nama Ibu Kota baru Indonesia yang berada di Kalimantan Timur. Nama Nusantara telah dipilih dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara atau RUU IKN.


Salah satu poin yang disepakati pada rapat tersebut adalah IKN baru akan dipimpin oleh seorang kepala otorita. Sosok pertama yang akan menduduki kursi pimpinan disebut telah ada empat nama potensial. Mereka adalah eks gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang saat ini menjabat sebagai Komisaris


Utama Pertamina, Tumiyana eks Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, eks Kepala Bappenas yakni Bambang Brodjonegoro dan Mantan Bupati Banyuwangi yaitu Abdullah Azwar Anas yang baru saja dilantik sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)


“Untuk badan otorita ibu kota negara memang kami akan segera tanda tangan peraturan presiden, dimana nanti ada CEO-nya atau pemimpin. Kandidatnya ada, namanya banyak. Satu, pak Bambrodj (Bambang Brodjonegoro). Dua, pak Ahok. Tiga, pak Tumiyana. Empat, pak Azwar Anas” terang Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 silam di Istana Negara.


Sementara itu, Pansus RUU IKN DPR bersama pemerintah telah mengambil keputusan tingkat I terhadap RUU IKN. Beberapa poin yang disepakati adalah nama Ibu kota menjadi Nusantara dimana nama ini terpilih dan menggugurkan 80 calon nama IKN baru lainnya.


Pansus RUU IKN juga disebut telah menyepakati IKN baru berbentuk pemerintah daerah khusus setingkat provinsi yang disebut otorita. Sementara pemilihan kepala otorita nanti akan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo tanpa harus berkonsultasi dengan DPR. RUU IKN juga memberi ruang untuk pengadaan jabatan wakil kepala otorita.


Sebelumnya, nama Ibu Kota baru Indonesia ini sempat menarik perhatian. Suharso, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengatakan nama ibu kota ini awalnya dimasukkan ke dalam RUU IKN tetapi ditahan sebelum akhirnya dikonfirmasi oleh Presiden Joko Widodo. Nama Nusantara dipilih karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan terbilang ikonik di dunia internasional.


Selain nama, Ibu Kota baru juga akan dijadikan sebagai smart city dimana pemerintah sudah mulai memetakan sejumlah kementerian dan lembaga yang pertama kali berkantor di wilayah yang masuk ke dalam Kabupaten Penajam paser Utara, Kalimantan Timur.


“Ibu Kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan. Tujuan utama adalah membangun kota baru yang smart,” terang Joko Widodo.

Menurutnya, Nusantara diharapkan menjadi ibu kota baru yang kompetitif di tingkat global. Membangun sebuah lokomotif baru untuk transformasi Indonesia menjadi Indonesia yang berbasis inovasi, teknologi dan green economy.

Mungkin Anda Suka