Notification

×

Iklan

Gempa Bumi Magnitudo 5.0 Guncang Bandung Raya, Rusak Ratusan Rumah dan Fasilitas Umum

18 Sep 2024 | September 18, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-18T09:30:44Z

 

Bangunan SMP Muhammadiyah Megasari, Cibereum, Kertasari, Bandung yang mengalami kerusakan akibat gempa pada Rabu (182/9/2024) pukul 09.41 WIB. Foto: ist

Bandung - Wilayah Bandung Raya diguncang gempa bumi bermagnitudo 5.0 pada hari ini, Rabu (18/9) pukul 09.41 WIB. 


Gempa bumi itu membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.


Gempa yang berpusat di 7.19 LS dan 107.67 BT itu berdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga di Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung. 


Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyebutkan, ratusan bangunan yang terdiri dari rumah warga dan sarana umum itu mengalami kerusakan ringan hingga berat.


Beberapa bangunan fasilitas umum yang mengalami kerusakan yakni fasilitas kesehatan, tempat ibadah dan kantor polisi di wilayah Kabupaten Bandung.


Saat siaran pers ini disusun, memang belum ada laporan signifikan mengenai jatuhnya korban jiwa. Perkembangan data dan informasi akan dilaporkan secara berkala pada waktu berikutnya.


Sementara itu, menurut data perekaman instrumen yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi yang terjadi merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer dan berada di darat. Otomatis gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami.


Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki pergerakan geser turun atau yang lebih dikenal dengan oblique normal.


Adapun guncangan gempa bumi ini dirasakan di beberapa wilayah meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kota Cimahi dan daerah lainnya.


Masyarakat diminta tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan, terlebih potensi gempa bumi susulan masih sering terjadi beberapa kali dengan magnitudo 2-2.4. 


Selain itu, masyarakat juga dihimbau agar tidak terpancing dengan isu-isu yang belum dapat diverifikasi kebenarannya. Masyarakat diminta untuk memperbarui informasi kebencanaan hanya melalui sumber dari instansi maupun lembaga terkait.


Sebagai antisipasi gempa bumi susulan, masyarakat dapat membuat alat peringatan dini sederhana dengan menyusun secara vertikal kaleng-kaleng bekas yang diisi batu-batu kecil. 


Susunan vertikal kaleng bekas ini akan jatuh dan membuat bunyi berisik jika terjadi gempa sebagai penanda bagi masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa gempabumi bukan menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa, namun runtuhnya bangunan yang tidak kuat menahan guncangan menjadi ancaman jika terjadi gempabumi dengan magnitudo yang lebih besar atau berada pada jalur sesar aktif. (red)

Sumber: Infan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

×
Berita Terbaru Update