Notification

×

Iklan

Massa Pesilat Keroyok Anggota Polisi Hingga Babak Belur

22 Jul 2024 | Juli 22, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-22T05:10:01Z
Aipda Parmanto, menjadi korban pengeroyokan oleh massa pesilat di Jember. Foto: ist


Jember - Aipda Parmanto Indrajaya, seorang anggota polsek Kaliwates Jember harus menjalani perawatan medis di rumah sakit karena babak belur akibat dikeroyok pesilat diduga dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Senin (22/7/2024) dini hari.


Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 01.00 WIB, bersama empat rekan lainnya menjadi korban pengeroyokan. Namun, satu orang yang mengalami luka paling parah, sehingga masuk rumah sakit yakni Parmanto.


Pengeroyokan oleh kelompok pesilat itu terjadi di simpang tiga Transmart, Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kaliwates.


Warga yang mengetahui peristiwa itu mengatakan, kejadian tersebut hanya melihat polisi dikeroyok, lantaran takut menjadi sasaran oleh massa pesilat yang jumlahnya sangat banyak.


"Tiba-tiba ramai ada yang mukul-mukul. Takut juga nanti melerai kita dipukuli juga oleh yang berseragam silat sebanyak itu. Ada puluhan mungkin ratusan pesilat," tutur warga yang menolak namanya disebutkan.


Wakapolres Jember, Kompol Jimmy H Hasiholan Manurung yang membenarkan adanya pengeroyokan oleh massa pesilat PSHT terhadap anggotanya.


"Benar, anggota kami Aipda Parmanto Indrajaya jadi korban pengeroyokan. Bahkan, anggota yang lain saat di lokasi juga dilempari batu," ungkap Jimmy.


Menurut Jimmy, pengeroyokan terjadi ketika kelima anggotanya itu sedang berpatroli. Mereka melihat massa pesilat sedang berkerumun dan menutup simpang tiga Transmart.


Padahal, kawasan itu merupakan bagian dari jalan protokol yang memang dilewati kendaraan bermotor untuk rute Jember-Surabaya.


Anggota polisi yang berpatroli mengimbau kepada massa pesilat agar tidak sampai menutup jalan utama tersebut karena bisa mengganggu arus lalu lintas.


Bukannya mentaati imbauan tersebut, massa pesilat PSHT justru mengeroyok anggota polisi yang saat itu turun dari mobil patroli.


Massa juga menyerang ke anggota polisi yang berada di dalam mobil patroli dengan melempari batu.


Lantas Jimmy mengultimatum agar massa PSHT yang mengeroyok polisi segera menyerahkan diri.


"Saya memberikan peringatan 1x24 jam agar PSHT Jember menyerahkan para pelaku. Jika tidak dilaksanakan, jangan salahkan petugas akan ambil tindakan tegas terukur," tegasnya.


Sementara itu, Ketua PSHT Cabang Jember Jono Wasinudin masih membatasi komentar terkait peristiwa yang diduga telah melibatkan anggotanya.

"Mohon waktu ya mas, nanti saya telepon balik," pungkasnya. (her)

×
Berita Terbaru Update