Jakarta - Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1445 Hijjriah akan digelar pada Selasa, 9 April 2024 di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam mengatakan sidang isbat dilaksanakan secara tertutup dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," kata Kamaruddin.
Pembukaan sidang isbat akan diisi dengan pemaparan posisi hilal yang dilakukan oleh tim hisab rukyat Kementerian Agama. Jika melihat data hisab, Ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H atau 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.
Kamaruddin mengatakan ketinggian hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit).
Sementara itu, sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).
“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” jelasnya.
Tak hanya itu, Kemenag juga akan melaksanakan Rukyatul hilal di 120 titik lokasi yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
“Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," paparnya.
Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas pada sidang isbat untuk mengetahui dan menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2024. Setelah terbit keputusan maka akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers.(red)