Jawa Timur - Sebanyak sembilan kota di Jawa Timur disebut memiliki persentase kemiskinan ekstrem 0% dan jumlah penduduk miskin ekstrem 0 (nol). Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengeluarkan surat tertanggal 26 Februari 2024 yang berisi tentang hasil perhitungan estimasi angka kemiskinan ekstrem tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur.
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menyambut gembira kabar tersebut. Sembilan kota/ kabupaten yang dimaksud dalam surat menko PMK adalah Kota Mojokerto, Kota Batu, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Trenggalek.
"Alhamdulillah, kabar ini melengkapi kegembiraan saya dan mas Emil Dardak di akhir kepemimpinan kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Artinya apa yang kami upayakan dengan berbagai program efektif menurunkan angka kemiskinan ekstrem," kata Khofifah.
Khofifah juga mengatakan dalam tiga tahun terakhir, angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur turun secara signifikan 3,58 persen atau 1.480.150 jiwa. Hal tersebut menjadikan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal.
"Alhamdulillah, Jawa Timur memperoleh insentif fiskal sebesar Rp6,215 miliar. Insentif tersebut akan dimaksimalkan untuk berbagai program dengan sasaran masyarakat miskin. Mulai dari padat karya tunai, pengadaan air bersih di desa rawan kekeringan, pasar murah untuk menekan inflasi, bantuan langsung tunai untuk penyandang disabilitas dan bantuan permakanan bagi PMKS di Panti Sosial," ungkap Khofifah.
Salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah provinsi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem adalah dengan memberi bantuan sosial bagi 22.186 keluarga miskin ekstrem yang ada di 15 Kabupaten/Kota. Masing-masing keluarga mendapat bantuan senilai 1,5 juta rupiah untuk modal usaha.
Pemprov Jatim juga menginisiasi Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang dilakukan dari tahun 2009 hingga 2023 dengan renovasi 33.745 unit rumah menggunakan anggaran 402 milyar rupiah.
Pihaknya berharap kelak jika masyarakat memberi amanat untuk memimpin kembali maka program tersebut akan berlanjut dan bertambah agar kemiskinan ekstrem bisa nol persen. (red)