Jakarta - Bantuan sosial atau bansos dikatakan melonjak tajam atau naik 135,1 persen dari tahun lalu. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan mengatakan realisasi anggaran program bansos ini per 29 Februari mencapai 22,5 triliun.
Hal tersebut diungkapkan pada saat Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Selasa (19/3)
“Anggaran bansos kita melonjak tajam dari Rp 9,6 triliun tahun lalu ke Rp 22,5 triliun, atau naik 135,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Sri Mulyani.
Peningkatan realisasi bansos ini utamanya dipengaruhi oleh penyaluran Program Keluarga Harapan atau PKH di tahap I pada bulan Januari dan penyaluran program Kartu Sembako bulan Februari. Kedua program tersebut membutuhkan dana Rp. 12,8 triliun yang disalurkan oleh Kementerian Sosial untuk 10 juta keluarga penerima manfaat atau KPM program PKH.
Sementara program kartu sembako memiliki 18,7 juta penerima.
Lain halnya dengan bansos Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan atau PBI JKN yang disalurkan melalui Kementerian Kesehatan sebesar 7,7 triliun untuk 96,7 juta peserta.
Berikutnya, bansos Program Indonesia Pintar atau PIP yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek sebesar Rp. 0,9 miliar untuk 105,1 ribu mahasiswa. Bansos PIP atau KIP juga diperuntukkan bagi penerima masing-masing 1,4 juta siswa dan 11,1 ribu mahasiswa yang disalurkan melalui Kementerian Agama dengan anggaran 1,1 triliun.
Tak ketinggalan bansos untuk tanggap darurat bencana yang disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebesar Rp. 0,8 miliar. (red)