Pasuruan - Salah satu titik berjualan untuk para pedagang di Kota Pasuruan adalah di Alun-alun. Tak lain karena menjadi pusat keramaian dan strategis untuk berjualan. Melihat hal tersebut, Inspeksi Mendadak atau Sidak dilakukan bersama BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Surabaya beserta Dinkes dan Disperindag Kota Pasuruan. Sidak dilakukan kepada sejumlah pedagang di area alun-alun.
Rahmat, salah satu penjual di sekitaran alun-alun mengatakan setiap tahun selalu ada uji kelayakan makanan yang bertujuan untuk mengecek adanya kandungan boraks maupun formalin.
“Tadi yang dicek ada pentol, tahu, goreng, dan juga lontong. Diuji sampelnya. Ini sudah biasa, karena tahun sebelumnya juga dilakukan cek seperti ini,” ungkap Rahmat.
Dalam sidak tersebut ada 34 makanan dan minuman yang diambil sampel. Pedagang yang menjadi sasaran sidak mulai dari penjual bakso, nasi goreng, cilok, dan minuman. Sampel tersebut diuji langsung di mobil BPOM Surabaya.
Sementara itu, Devi Shintya Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama BPOM Surabaya mengatakan kegiatan sidak seperti saat ini menjadi agenda lanjutan dari tahun sebelumnya.
“Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Pasuruan khusus dalam memilih buka puasa. Tapi hasilnya belum bisa kita pastikan hari ini, jika sudah nanti akan kami berikan ke Dinkes Kota Pasuruan,” jelas Devi.
Apabila dalam mengidentifikasi hasil uji makanan dan minuman terdapat bahan kimia yang berbahaya, maka Dinas Kesehatan Kota Pasuruan akan memberi pembinaan kepada para pedagang. (red)