Jakarta - Pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina terus diupayakan sampai kepada mereka yang membutuhkan. Kali ini atas permintaan Pemerintah Yordania, pengiriman bantuan tersebut melalui payung udara barang yang bisa membawa muatan hingga 14 ton.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut PUB akan dikirim ke Kerajaan Yordania melalui skema airdrop.
"50 set peralatan set peralatan LCLA (low-cost, low-altitude) untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan metode airdrop dengan berat maksimal 14 ton," kata Agus.
Tak hanya menggunakan payung udara barang, TNI juga menggunakan 900 unit payung udara orang (PUO) dengan beban berat maksimal 100 kilogram.
Namun, meski diperuntukkan mengangkut orang, PUO tersebut akan dimodifikasi agar bisa mengangkut dan menerjunkan bantuan kemanusiaan ke warga Palestina. TNI hanya membawa perlengkapan payung udara.
“Jadi nanti 900 itu kita akan serahkan kepada pemerintahan Yordania nanti dari Yordan di airdrop ke Gaza,” ujar Agus.
Bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya disediakan oleh Badan Zakat Nasional yang ada di Yordania karena lembaga tersebut yang akan membeli bahan bantuan disana yang cocok oleh warga Gaza.
“Jadi gitu, bahan makanannya kita beli di sana, makanannya yang cocok untuk saudara-saudara kita di Gaza,” kata Agus.
Jutaan warga Palestina diketahui terdampak agresi militer Israel dan puluhan ribu diantaranya meninggal dunia.
Sebagai informasi, jutaan warga Palestina terdampak agresi militer Israel. Puluhan ribu di antaranya meninggal dunia. Selain dipaksa eksodus ke daerah yang berbatasan dengan Mesir, mereka juga kehilangan tempat tinggal, menderita kelaparan dan tak sedikit yang meninggal karena malnutrisi.(red)